DISCLAIMER :
Gue bukan anak elektro, Teknik Informatika atau berasal
dari jurusan apapun yang muncul dibenak kalian ketika ngebahas IoT atau pun
industry 4.0. Gue anak bangsa yang concern dengan betapa pentingnya mawas diri
sama perubahan yang sangat mungkin terjadi di dunia dan ini berlaku untuk semua
lini kehidupan. Ini juga plusnya gue bukan anak teknik wkwk karena gue
obviously, ngga bisa menjelaskan secara keteknikannya ya guys.
Jadi gue
menjelaskan dengan common language dan semoga kita bisa paham tentang industry
4.0 dengan lebih baik karena ini berkaitan sekali dengan kehidupan karir kita
dimasa mendatang. Ohiya! EVEN IF, gue jadi ibu rumah tangga sekalipun (which is
also good) gue harus tau tentang industry 4.0 ini, for the sake of my kids! so lets
jump straight to the information and some take aways that i have got from one
of the best workshop about industry 4.0 (XL Future Leaders Workshop)!
Oke, ayo kita mulai guys..
Revolusi Industri 4.0 ini adalah kali keempat manusia
menggunakan teknologi yang lebih maju untuk menyelesaikan permasalahan.
Jadi revolusi industri ini dibagi jadi 4 guys sejauh ini.
1. Revolusi
Industri pertama.
Ini melibatkan fasilitas
produksi mekanis dengan penggunaan tenaga air dan uap. Ini udah dari abad
ke-18, kita.. emak bapak kita mungkin belum lahir, kecuali..... I don’t know
wkwk. Revolusi generasi pertama ini mencetak sejarah juga, ketika dulu umat
manusia pake tenaga hewan dan manusia, dalam revolusi industri pertama manusia
mulai menggunakan mesin uap dan ini berhasil mengerek naik perekonomian dan
terjadi peningkatan rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia
menjadi enam kali lipat. WOWWOWOW...
2. Revolusi
Industri kedua.
Revolusi industri kali ini
terjadi diawal abad ke 20, ada sumber yang menyebutkan kalau fase ini dimulai dari
akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20 juga. Nah, dimasa ini mulai dikenal
produksi masal. Kaya lini produksi pertama, rumah potong hewan di Cincinnati
tahun 1870 dan ada juga lini produksi mobil. Dengan adanya revolusi industri
kedua ini, lini produksi mobil meningkat 8 kali lipat jumlah produksinya.
Tanda kemunculannya itu adalah
kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran. Dengan adanya
listrik di pabrik, ini memudahkan penggunaan mesin-mesin. Dengan adanya listrik
dirumah, ini juga meningkatkan produktivitas manusia. Penemuan ini memicu kemunculan mobil, pesawat
terbang, telepon yang mengubah wajah dunia.
3. Revolusi
Industri ketiga.
Nah dimasa ini mulai ada
penggunaan barang elektronik dan TI untuk otomatisasi produk. Revolusi industri
ketiga menyatukan waktu dan jarak. Kemudian juga merubah pola relasi dan komunikasi
masyarakat kontemporer, serta merubah praktik bisnis agar tidak ditelan zaman. Ini
merupakan era digital dimana komputer muncul.
4. Revolusi
Industri keempat.
Ini adalah revolusi industri
yang terjadi dan masih berkembang hingga hari ini. Dalam masa ini konektivitas
manusia, mesin dan data jadi nyata dan bisa kita lihat dikehidupan kita
sehari-hari. Manusia menemukan pola baru ketika disruptif teknologi hadir
dengan cepat. Dalam era ini ukuran besar perusahan tidak menjamin perusahaan
itu akan bertahan, namun jaminannya adalah kelincahan perusahaan dalam meraih
prestasi dengan cepat. Hal ini dibuktikan oleh Gojek yang dalam waktu kurang
dari 3 tahun mampu dengan lincah mendominasi di Indonesia dan mulai mengancam pemain-pemain
besar dalam industri transportasi di Indonesia.
Ini adalah revolusi industri
yang luar biasa, mulai muncul 3D Printing dimana orang membangun rumah dengan
teknologi, big data, kemajuan komputer, artificial intellegence. Periode waktu
dimana teknologi taking over banyak aspek dalam kehidupan manusia.
Revolusi Industri keempat ini berbasis data. Cara
pengumpulan dan analisis serta penggunakan untuk membuat keputusan yang tepat
menjadi faktor kompetitif. Mungkin simplenya gini, ketika kita menggunakan
metode survey manual dan biasa untuk perencanaan bisnis. Di era 4.0 ini
sebenarnya ada beberapa pihak yang juga menjual data terkait perilaku masyarakat.
Misalkan, di daerah A masyarakat banyak mengakses informasi terkait dengan
elektronik. Maka daerah itu bisa menjadi tempat strategis untuk membuka pusat
elektronik. One data might be not that important, tapi ketika itu data didaerah
yang besar dan pembeli data ini memiliki tujuan bisnis untuk melihat kejelasan
pasar yang mereka targetkan, maka hal ini menjadi penting.
Tujuan utama dari revolusi industri ini adalah untuk
mencapai improvement dalam automatisasi dan efisiensi operasi, juga
efektifitasnya. Kalau berbicara tentang Industri 4.0 kita akan berbicara
tentang Cyber-Physical Systems (CPS), Internet of Things (IoT), the Internet of
Services, Robotics, Big Data, Cloud Manufacturing dan Augmented Reality. Tapi
di artikel ini gue bahas sedikit tentang IoT karenaaa jelas karena gue ikut
workshop nya ttg IoT guys hehehehe...
Apa itu IoT?
Sederhananya IoT itu Internet + Things, Internet yang jadi
penggerak Things nya. Wkwk semoga setelah gue coba jabarin contohnya jadi lebih
paham yaa guys
Ada dua poin kunci dari IoT yaitu pengurangan Cost dan
Revenue Enhancement. Salah satu contohnya misalkan dengan adanya IoT yang
digunakan untuk sistem pengamanan, kalo dulu kita harus telfon tetangga untuk
mengecek apakah rumah sudah dikunci atau tidak, trus berdoa kepada Tuhan yang
maha kuasa karena lo gabisa juga balik ke rumah buat ngunci... nah, dengan adanya
IoT kita bisa mengunci rumah dari kampus maupun kantor. Yap! SeMAJU itu.
Ada lagi nih contoh lainnya, suka sadar gak sih kalau ada
orang yang biasanya ngukur meteran listrik kita?. Kalau IoT berkembang untuk
kontrol perhitungan daya listrik dan perhitungan pengeluaran biaya dari listrik
di rumah-rumah, efeknya bisa jadi berdampak ke orang yang dateng ke rumah kita untuk
ukur listrik itu karena mereka nggak akan dateng lagi. Semua data perhitungan
daya listrik beserta biaya yang kita keluarkan bulan itu masuk ke PLN dan data
ini bisa juga diakses oleh setiap rumah dengan sangat mudah dan dengan kondisi
real-time. Sekali lagi.. pengurangan cost untuk PLN... dan sekali lagi, dunia
tanpa batas... dan dunia tanpa ngantri.. wkwk apaan si.
Terus apa urusannya Industry 4.0/salah satu diantaranya IoT
sama gue/kita?
Gue dulu boleh lah lu sebut gak tertarik sama teknologi,
revolusi industri atau apapun itu. Kalo itu muncul di topik obrolan gue pasti
yang pelenga-pelengo aja gatau ini orang pada ngomongin apa. Bahkan pas lomba
speech gue nyaris dapat topik tentang revolusi industri gitu tapi gue ngeles
biar gajadi wkwk gue se-ga ngerti dan gamau ngerti itu.
Tapi workshop XL Future Leaders membuat gue berada di
situasi yang tidak terlalu nyaman tapi di lingkungan TERNYAMAN (lingkungan workshop
XLFL terbaik) untuk belajar tentang topik ini bareng-bareng. Gue menyadari,
ketidak-pedulian gue selama ini nyaris menjerumuskan gue dalam ketertinggalan. Ini beberapa contoh dari industry 4.0 yang
unimaginable but happen anyway
3 tahun lagi ini yang bakal terjadi, which is 2020, dan
saat itu mungkin gue umur 23, DAN ITU TAHUN DEPAN:
1. Artificial
Intellegence
2. Robotic
3. Machine
Learning
4. Deep Learning
5. Mass
3D Printing
6. Biotechnology
7. Chatbox
8. Virtual
Reality
9. Drones
10. Augmented
Reality
11. Smart
Object
Apa kita siap dengan semua perubahan itu yang bahkan kayanya gak semua istilah diatas tu kita tau apaan :')
Beberapa tahun yang lalu salah satu perusahaan yang maju
yaitu kodak memiliki 140.000 pekerja. Sekarang kita lihat masa kini, Youtube dengan
65 karyawan, Instagram dengan 13 karyawan dan punya 27 Juta pengguna (Data
2012), Whatssap dengan 55 karyawan.
Bagaimana ini mungkin?
Teknologi memungkinkan exponential organisation,
exponential organisation ini adalah pertumbuhan cepat secara eksponensial yang
dialami perusahaan dengan pengaruh teknologi dan membutuhkan lebih sedikit
karyawan tapi lebih banyak kecerdasan teknologi. Yang kemudian terjadi adalah
lebih sedikit perekrutan dan lebih menariknya pertumbuhan secara eksponensial
melalui teknologi. Beberapa pekerjaan akan hilang dan tentunya akan digantikan
dengan jenis pekerjaan baru.
Diperkiraan oleh laporan yang di release World Economic Forum
7,1 juta pekerjaan didunia akan hilang.
Ini beberapa alasan dari banyak alasan kenapa kita harus
peduli:
1. Majunya
teknologi membuat pekerjaan yang berulang-ulang dilakukan dapat dikerjakan oleh
teknologi. Karena pengurangan cost untuk SDM yang dibutuhkan perusahaan untuk
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan itu.
2. Kemajuan
teknologi bukan topik khusus tapi seharusnya menjadi topik umum yang dapat dan harus dipelajari, karena hanya ada dua pilihan, menjadi penggagas atau menjadi
pengguna, ini kaya jadi pemeran atau jadi penonton.
3. Kita
akan ada dimasa Indonesia memiliki bonus demografi, dengan SDM yang begitu
banyak dan banyaknya pencari kerja, sejauh mana kita memastikan posisi kita
sebagai SDM berkualitas yang mampu mengikuti perkembangan zaman yang tidak akan
pernah menunggu kita atau siapapun untuk siap menerimanya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan?
1. Waktu
berubah sangat cepat, kita harus belajar untuk menerima/memeluk/embace perubahan yang bakal
terjadi.
2. Memiliki
growth mindset (Ini kayanya menarik ya buat kita bahas lebih detail wkwk)
3. Merubah
mindset kalo teknologi akan merubah kita dan mempengaruhi kita dalam arti yang buruk untuk
karir kita, be positive, karna yang bisa kita lakukan hari ini adalah
memperkaya diri dengan skill dan kemampuan kita sembari nggak tertinggal juga
dengan perkembangan teknologi.
4. Belajar,
belajar, belajar.
Kalo kalian cari lebih dalam tentang industry 4.0 ataupun
IoT mungkin kalian akan dapet banyak informasi baru tentang ini dan bisa jadi itu
ngebuat kita lebih tertantang atau mungkin ada juga yang jadi lebih takut lagi.
But anyway, the only thing that we can do is busy being born and not busy dying
because of those changes that will happen sooner or later, ready or not.
Semoga yang baca ini jadi lebih semangat belajar yaa..
belajar apapun itu, materi kuliah ataupun bukan materi kuliah, don’t limit our self,
right? GOOD LUCK!
@rana_mustika. Or you can sent your e-mail to me ranamustika21@gmail.com! It’s always
nice to get in touch with you through my blog post !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar