Selasa, 11 September 2018

Bongkar Cara Mengelola Departemen di Organisasi Mahasiswa PNJ



Hai mahasiswa dimanapun dan darimana pun kalian :)

Artikel ini gue tulis buat sharing aja karena sayang aja misalkan cara pengelolaan gue ini mendem aja dan gak pernah dipublikasikan, meskipun pastinya ada cara yang lebih baik dan sesuai dengan organisasi kalian masing-masing.. tapi ya why not kan?

Trus juga momentumnya sekarang Organisasi Mahasiswa PNJ lagi pada regen dan merintis departemen-departemen baru, jadi gue rasa momennya cukup okelah. 

Gue jelasin sedikit track record gue ya, jadi gue tingkat satu jadi staff departemen sosial politik Himpunan Mahasiswa Administrasi Niaga (selanjutnya bakal gue tulis HMAN), tingkat 2 gue jadi kepala Departemen Sosial Politik HMAN, trus tingkat 3 gue jadi Kepala Departemen Advokasi BEM PNJ. Waktu tingkat 2 alhamdulillah departemen sosial politik gue jadi departemen terbaik di tengah periode, trus terakhir kali yang Departemen Advokasi BEM PNJ Alhamdulillah dapet penghargaan departemen terbaik BEM juga dari MPM PNJ. Beberapa juga ada yang pc buat nanya, apa yang sebenernya gue lakukan.. jadi gue tulis aja disini yaa biar sekalian. tapi gue open discussion juga kalo mau tinggal pc aja atau kalau belum tau bisa dm dulu di IG : @rana_mustika 

Pertama sebelum hal teknis, gue harap kalian punya mindset dan impian besar untuk departemen yang akan kalian pimpin. Selama gue mimpin, gak satupun hal gue anggap enteng tentang departemen gue. Walaupun waktu gue lanjut himpunan sebenernya sempet ada juga yang komen kalo sayang banget karena sebenernya gue bisa lebih berkembang di organisasi yang ranahnya lebih luas. 

Tapi soal berkembang di organisasi itu balik lagi ke diri kitanya masing-masing, mau sebagus apapun tu organisasi kalo kitanya bergantung dan 'manja' dalam proses perkembangannya. kita ga bakal kemana-mana juga, we are the main role, di hidup dan di oganisasi kita. 

And so, gue berfikir untuk mematahkan pemikiran kita susah berkembang di organisasi lingkup kecil. Gue research sampe keluar kampus, coba ngobrol sama orang-orang yang menurut gue hebat dan bergerak di bidang yang sama dengan departemen kita. No limit sih, kadang kita yang membatasi diri kita sendiri dan pemikiran kita dan rasa males -_- 

Karena gue sering dibikin susah move on karena gabisa join BEM waktu itu dan balik ke HMAN, gue jadi bertekad membuat departemen yang bagus dan signifikan lah kinerjanya. 

Ini dari konsep departemen dulu yaaa, belum management orang-orangnya : 

1. Knowledge Attack (Serangan Pengetahuan haha) : 

Pengalaman itu guru terbaik, pasti sering denger yakan dan gaada aturannya juga pengalaman itu harus kita yang ngerasain kan? kita juga bisa belajar dari pengalaman orang lain. 

Diawal gue pasti, ngontak kadep yang berkaitan sama departemen yang gue handle. Ditanya se detail mungkin, pemimpin yang baik menurut gue juga pendengar yang baik, iya ga sii? disini harus bener2 dengerin kakaknya, walaupun keputusan akhir tetep aja kita yang nentuin. 

Pas ngobrol jangan kosong-kosong amat, gue udah mikir tapi super kasar soal konsep. Nanti pas ngobrol sambil dengerin kakaknya, gue sambil sambung-sambungin tu ide gue sama cerita dari kakaknya, ada gak ide yang masih relevan atau ternyata ide gue sangat idealis wkwk.. 

Ada beberapa sumber yang gue pake buat serangan pengetahuan ini : 
- Alumni yang berkaitan sama departemen gue
- Kabem/Kahim satu tahun diatas gue 
- Kadept satu tahun diatas gue yang menangani jobdesk yang gue akan tangani
- Temen yang dulunya HMAN/BEM dan bersentuhan dengan jobdesk yang akan gue tangani
- Kabem/Kahim yang mimpin gue 
- Kepala Divisi / Staff 
- Departemen sejenis di kampus yang beda (opsional tapi biasanya gue ngontak, pede aja kenapa ya kan mereka juga ga keberatan lah insyaAllah namanya sharing ilmu yekan.. kalo keberatan paling ga dibales) 

Setiap gue mengang departemen, itu semua wajib sih pada gue tanyain. Gue anaknya percaya intervensi itu terjadi atas izin kita juga wkwk kalau kita tidak mengizinkan intervensi yang kita gaakan merasa diintervensi dan semua keputusan yang gue ambil itu berdasarkan hasil gue mikir dulu, jadi gak plek-plek hasil diskusi atau nanya-nanya. Ibaratnya kalo ditanya kenapa gue ngambil sebuah keputusan, gue akan jawab dengan yakin. 

Etika berkomunikasi juga dipake yakan, kalo ga kenal..kenalan dulu.. mereka biasanya juga lebih suka ngobrol dua arah jadi gue suka to the point aja ajak ketemu dan gue pasti sih yang nyesuain dia. Gue ngajak ketemuan Ketua BEM fakultas di univ sebelah juga pernah wkwk dan orangnya mau-mau aja..cuman kebetulan gajadi karena beliau ada acara.. padahal waktu itu gue kadept di Himpunan ya wkwk cuman gue pikir ni orang keren, yaudah kita gaspol. Terus ngucapin makasih juga jangan lupa, yang bersangkutan udah ngeluangin waktu dan tenaga loh buat sharing sama kita. 

2. Sorting and sifting Information (Nyaring Info) 

Disini gue mengklasifikan semua informasi yang masuk, mana yang menurut gue masih relevan, mana yang menurut gue harus di modifikasi dan mana yang harus di eliminasi. Takut sama periode sebelumnya kalo eliminasi program atau agenda? gak masalah sih... asal rasionalisasi kita masuk aja.. jangan tiba-tiba ngerubah tapi kita sendiri gak yakin kenapa harus berubah. 

Kaya yang gue bilang soal intervensi ya, dibagian ini gue berusaha seobjektif mungkin soal pengambillan keputusan dan gak mentang-mentang ada opini dari orang yang gue kagumin.. gue jadi condong ke dia misalkan.. work is work.. feeling is feeling ... yeaaaa kadang susah sih karena gaenak cuman hajar terus aja, Bismillah.. emang harus begitu gimana ya. Gue sering berdebat dengan orang-orang terdekat juga karena gue tidak memilih hal yang mereka pilih, tapi sampe hari ini gue alhamdulillah gak kehilangan mereka kecuali mereka yang berusaha menghilangkan diri dari gue wkwk.. gue jalin hubungan yang baik diluar organisasi, permasalahan organisasi jangan sampai merusak hubungan pribadi yakan,rugi banget. Buat apa organisasi tapi akhirnya gak punya temen jugaaa .. 

3. Visi, Misi, Realisasi Departemen

Setelah dapet berbagai gambaran gue mulai masuk ke visi, kebalik? ya masing-masing orang kan punya cara yang beda yaa.. gue lebih suka kumpulin info sebanyak-banyaknya terus disaring baru kita bikin visi misi yang cocok nih sama progres terakhir departemen.. dengan cara ini gue bisa bikin visi misi yang lebih SMART (Spesifik, Measurable/Terukur, Actionable/bisa digunakan, Relevant, Time Bound/Ada setting waktu yang jelas). 

Visinya juga penting buat dicocokin sama visi ketua organisasinya... ini beberapa contoh visi yang gue buat :

Di sospol HMAN : 

Visi :
Terwujudnya SOSPOL HMAN yang aktif dalam PERGERAKAN, PENCERDASAN dan PEMBAHARUAN

Misi :

1. Internal SOSPOL HMAN yang kuat dan solid
2. Bersinergi dengan seluruh civitas akademika AN dan PNJ
3. Mewadahi pengurus HMAN khususnya dan mahasiswa AN umumnya dalam meningkatkan nasionalisme dan mengembangkan potensi diri

Realisasi untuk mencapai visi misi : 
1. Mengadakan satu hari wajib kumpul untuk anggota departemen 
2. Kedekatan personal antar anggota terutama tingkat 2 dan tingkat 1 dibangun melalui intensitas komunikasi urusan sospol maupun bukan, dan melalui intensitas pertemuan berkualitas non formal.
3. Diadakannya jalan2 sospol per 3 bulan 1x
4. Komunikasi intensif antara ketua departemen dan ketua divisi sospol hman dengan ketua departemen sospol HMJ dan BEM se PNJ sebelum kajian akbar / roadshow sospol. 

Realisasi Teknis : (Ini gue kasih poin aja ya, sebenernya panjang banget deskripsi dan perencanaannya) 
A. Kajian (metode kajian isu berdasarkan cakupan, bidang) 
B. Aksi
C. Propaganda
D. Program Kerja
E. Agenda
F. Solidaritas departemen 
G. Quality Time
H. Jobdesk
I. Pemberdayaan SDM

Nah, kali ini yang BEM : 

VISI
Mewujudkan BEM PNJ yang aktif dan dinamis berjuang untuk mahasiswa dan Indonesia.

MISI
1. Menjadikan lembaga yang profesional, berintegritas dan terbuka.
2. Mengoptimalisasikan pelayanan mahasiswa yang tanggap dan solutif dengan asas kekeluargaan dan demokratis.
3. Peduli, Objektif, Kritis dan Independen dalam menghadappi isu kampus dan nasional. Serta melakukan pergerakan yang strategis dan nyata.
4. Mewujudkan sinergi dan keterbukaan antar IKM PNJ.

REALISASI DEPARTEMEN
1. Departemen Advokasi mewujudkan misi pertama dengan mengadakan DUBARBEM. Sebagai bentuk keterbukaan dan transparansi kerja.
2. Mengoptimalkan pelayanan mahasiswa selain stand by dalam menerima keluhan atau permintaan bantuan dari mahasiswa PNJ. Departemen Advokasi juga melakukan metode jemput bola baik melalui komunikasi dengan ORMAWA dan Agenda Survey per 6 Bulan.
3. Poin ketiga ditunjukkan dan dibuktikan melalui departemen Advokasi yang melakukan agenda penjaringan (bisa melalui surey, wawancara dll), serta kajian terlebih dahulu sebelum melakukan ekskusi baik memberi bantuan berupa pendampingan, pencarian solusi bersama dll.
4. Bersinergi dengan ORMAWA dengan melaksanakan pertemuan setiap bulannya. Selain itu bersinergi dalam pelaksanaaan DUBARBEM dimana disitu HMJ, BEM dan MPM menjabarkan apa saja yang sudah diadvokasikan dan yang sedang dalam tahap pengkajian maupun yang sudah dalam tahap diskusi dengan pihak yang terkait dengan hal yang diadvokasikan tersebut.

Realisasi Teknis: (Ini juga hanya poin ya, bukannya gamau nge share ya tapi kepanjangan atuh kalo disini)
A. Program Kerja
B. Agenda
C. Target Advokasi
D. Metode Publikasi
E. Catatan Penting
F. Managemen Internal 
G. Time line

Untuk BEM gue lebih sederhana dari pas di HMAN karena sebetulnya visi misi kabem nya juga udah okelah buat departemen advokasi dan terlebih gue rada mager nulis nya kalo bikin visi misi yang penyesuaiannya terlalu banyak. 

4. Sinergi 

Kita pastinya bakal berhubungan sama departemen lain, organisasi lain, kita harus bisa menyampaikan dan berkompromi dengan organisasi atau departemen lain. Tapi ini juga jangan jadi ngalah terus sih, kadang harus agak keras juga... 

Nah sekarang kita bahas managemen orang-orangnya, gue pernah beli buku diawal-awal jadi kadept sospol hman.. isinya kira-kira gini.. ada beberapa metode yang pernah gue pake dan ini semua dari buku, gue cantumin judul sama penulisnya agak beberapa hari kedepan ya hehe soalnya mesti nyari dulu dirumah dan kadang gue gak beli juga bukunya,

1. Waktu diskusi : 
- Gue pc semua anggota departemen untuk kepastian hadir 
- Sebelum rapat coba buka diskusi personal, minta pendapat staff kita, show them, that their opinions are indeed precious. 
- Usahakan on time, kalo gak on time pastikan minta maaf dan bawa snack atau makanan atau apa gitu wkwk. atau kadang gue traktir yang dateng duluan kalo guenya on time tapi mereka nggak on time. 
- Buka diskusi dengan doa, apa yang mau dibahas dan give them so many times to speak. Good Leader, Good Listener.. jadi gue berusaha mendengarkan dan jadi katalisator aja gitu buat mereka mengutarakan ide yang udah gue diskusiin sama mereka via personal chat. 
- Semua bicara dengan jumlah yang sama, diawal gue selalu hitung berapa kali si A ngomong, berapa kali si B ngomong dan seterusnya sampai semua imbang baru gue tutup diskusinya. Ini bermanfaat banget buat bikin semua merasa pendapat mereka dihargai dan keputusan pun akhirnya jadi keputusan tim dan tanggung jawab tim. Gak ada yang dominan dan gaada yang diem, waktu HMAN gue pasti teliti soal ini, pas BEM gue rada missed dan ternyata efeknya kerasa banget terutama tentang kerja sama tim dan komunikasinya. 
- Tutup dengan terima kasih dan tunjukkan apresiasi atas semua ide dan diskusi, trus besarkan hati mereka soal departemen. Apapun masalah yang lagi dihadapi, kita harus jadi orang pertama yang meyakinkan organisasi/departemen kita bisa bangkit dan akan baik-baik aja. Walopun dibagian ini juga gue suka memaksakan diri, tapi ini bagus juga, tim jadi lebih stabil dan punya pandangan kedepan soal departemen. Mood dari diskusi harus naiklah intinya diakhir, trus tutup lagi pake doa. 

2. Time line mingguan.
-Nentuin hari wajib kumpul (Ini bisa dimodifikasi juga pake sanksi yang disepakati atau gimana gitu) 
- Di hari itu ada evaluasi jobdesk seminggu beserta progres dan rencana kedepannya, trus susun timeline mingguan. Nah di penyusunan ini juga gue bukannya ga sering clash ya sama anggota yang lain, karena masing-masing anggota pengen agendanya berjalan lancar dan cepet. Disini sebagai pemimpin di departemen, gue harus agak kenceng dan harus objektif sesuai juga sama urgensinya.. gue pernah sampe marah nggak? marah si nggak tapi mempertegas aja soal keputusan akhir dari gue nya. Karena gimanapun kadept kan ngeliat gambaran besar juga, gabisa kita berpihak dan ternyata keberpihakan itu menghambat kinerja satu departemen bahkan bisa jadi satu organisasi. 
- Gue bikin tu timeline akhirnya dan gue kadang share gambarnya kadang nggak.. jadi per hari jobdesk mereka gue tulis diminggu depan, kalo mundur nanti kita koordinasi dan gue tandain kita sepakat mundur dikapan. trus semua anak departemen tau apa yang mundur, yang udah selesai dan apa yang di cancel di minggu itu. Sebenernya ini bisa dibikin lebih sederhana dengan pake aplikasi Trello wkwk coba cari deh, gue baru tau setelah demis, mamam ga tuh, yang gue lakuin intinya kaya trello sebenernya mah. 

3. Kedekatan Personal Kadep
Masing-masing staff itu karakternya beda, beda orang ya beda penanganan. Di himpunan gue me-wajibkan diri untuk ngobrol minimal sama satu orang anak departemen per hari, karena masih se jurusan jadi gue ngejarnya gampang wkwk nah pas di BEM rada susah karena gak semua nya ke sekbem jadi gue kadang harus bikin janji dulu. Kalo menurut gue sih kita harus bisa bikin anggota secara pribadi nyaman dan terbuka ke kita, masalah sebesar apapun semuanya bisa diatasi kalo kita deket dan nyaman dulu buat mereka. Kalo dari awal udah gak nyaman, yang ada gaakan ada yang bisa kita selesaikan. 

Selamat ulang tahun...
Selamat pagi yaa.. 
Selamat tahun baru... 
Selamat liburan yaa..
Selamat Semester baru ya temen2.. 

HAL KECIL YANG PENTING

Kepedulian buat ngucapin hal-hal kaya gitu, gue juga nyiapin quotes setiap pagi buat sospol HMAN wkwk.. diawal ampe tengah jalan.. pas diakhir kita ketemu tiap hari jadi yaudah wkwkwk bye.. 

Kadang gue random aja nge chat dan minta pendapat, trus kadang gue cerita soal kekhawatiran gue sekedarnya. 

Kayanya lu bagus dah pake baju yang ini..
Potong rambut ya lu? 
Udah makan belom? 
Lagi ngerjain apaan? 

HAL KECIL YANG PENTING

kita gak hanya menghargai mereka sebagai individu yang udah secara sukarela ngebantu kita mencapai impian organisasi/departemen.. perlakukan mereka selayaknya temen ato bahkan sahabat, jangan melulu soal kerjaan.. giliran kerjaan kita kenceng, giliran kepedulian kita minus. hmmmmm 

dan step terakhir dari semua ini selalu mau untuk dapet pembelajaran baru lagi. 

Gue sering banget denger orang bilang mau berkembang diorganisasi, ketika ada tantangan atau masalah mereka malah pergi dan gak peduli padahal si tantangan ini bisa bikin mereka berkembang. 

Hadapin apa yang kita udah putuskan, gak mudah, ya kalo mudah semua orang bisa mencapai keinginan dan impian mereka dong.. Belajar terus, jangan pernah puas sama pencapaian apapun kalo kita tau tim kita bisa mencapai lebih dari yang orang-orang bayangkan. 

Terakhir.. 

GOOD LUCK :) 

















Senin, 18 Juni 2018

MICE PNJ : a Blessing in My Life

Hai hai!

Welcome to my Blog!

Jadi di tulisan kali ini gue memutuskan untuk membahas MICE yang sebenarnya gue pengen nulis dari awal masuk, cuman gue ngerasa gak greget kalo gue belum menjalani studi MICE tapi gue udah nulis ttg MICE yang belum gue rasakan. Sekarang gue udah semester 6 menuju 7 so i think this is the right time!


Once upon a time..

Gue dulu di SMA ngambil jurusan IPA dan berambisi jadi dokter wkwk.. tapi diperjalanannya gue lebih asyik sama organisasi, komunitas dan kegiatan forum pelajar, hasilnya gue gak serius belajar dan yaaa nilainya B aja sedangkan kalo mau ke kedokteran ya gue harus bagus dong nilainya.

Setelah hilir mudik nyoba sana sini gue ga dapet jugaa... sekitar 6 kali gue tes perguruan tinggi negeri dan gaada yang lolos haha, waktu itu kalo dibilang stress ya jelas lah. Gue sampe waktu pengumuman SNMPTN minta bokap nge refresh mulu web nya kali aja garis merahnya jadi ijo tapi itu gaaaa pernah terjadi.

Gue udah putus asa dan mikir yaudahlah gue ambil swasta ajaa, psikologi waktu itu pengen ngambilnya, Gue anti PNJ PNJ Club hahaha, waktu itu gue liat di mading ada pengumuman penerimaan PNJ jalur undangan dan disitu ada senior gue yang keterima di program studi MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhition) trus gue dengan nada bercanda bilang "Eh bayangin dah kalo gue kuliah disini, gue udah dari SMP sampe SMA kerjaannya meeting, apa kabar kalo kuliah belajar ttg meeting lagi" sembari tertawa wkwkwk eh ternyata gue masuk ke program Studi MICE di PNJ yang maha gue hindari, rasanya gue ingin kembali ke masa lalu pake mesinnya doraemon dan ngetawain diri gue yang lagi ketawa saat itu wkwk.

Gue bahkan ke PNJ tu pertama kali pas H-1 mau tes wawancara dan sisanya kaya yaa gue gapernah ke PNJ tapi pernah ke UI. Kesan pertama, kampusnya kaya di desa2 dongeng gitu.. banyak pohonnya trus gedung-gedungnya tua-tua gemas, trus kaya jalan setapaknya adem, dan sepi banget haha karena waktu itu mahasiswanya libur.

Sistem kuliah Politeknik ? 

Gue dulu pengen kuliah karena salah satunya libur yang berbulan2 menurut rumor dari alumni2 SMA gue. Tapi PAS GUE MASUK PNJ, KENAPA GUE LIBURNYA CEPET BAT WOOOOOY. Kalem rekan2, jadi emang sistem politeknik gitu. Di Indonesia ada sistem pendidikan yang beda2, kaya universitas, institut dan Politeknik itu tiga2nya ada perbedaannya. Tapi sekarang gue mau fokus di PNJ aja yaa...

Politeknik itu pendidikan vokasi... dan ini salah satu sistem pendidikan yang lagi giat2nya didorong sama pemerintah Indonesia. Keistimewaan pendidikan vokasi ini karena lebih praktikal dan ini beneran. Selama gue kuliah di MICE gue banyak dapet projek dari dosen kaya buat bikin event, budgeting event, dll semuanya terkait event karena prodi gue event. Apa 100% full kelas?? gue ngerasa kita sering ga kelas juga sih bahkan mendekati event kadang matkul tu suka gaada supaya kita fokus event. Ada beberapa matkul yang mengosongkan diri biar kita persiapan event juga dan itu kosongnya selama dua semester.

Pendidikan vokasi ini sistem pendidikan tinggi yang arahnya ke penguasaan keahlian terapan. Kalo MICE pas lulus nanti kita dapet gelar S.Tr (Sarjana Terapan) yang setingkat sama S1. Kalo kalian cari lebih jauh soal pendidikan vokasi ini menarik sebetulnya. Karena kemenristek dikti sendiri lagi gencar soal pendidikan vokasi karena pak Menteri bilang pendidikan vokasi bisa membangun SDM Indonesia yang berdaya saing Global karena lulusan vokasi siap dan terbiasa dengan dunia kerja.

Indonesia kalau soal pendidikan vokasi banyak mengadopsi pendidikan vokasi Jerman yang udah diakui banyak negara. Data dari United Nations World Population (UNWP) jumlah penduduk usia produktif indonesia (15 - 64 tahun) bakal mencapai 200 juta tahun 2030. Hasil riset McKinsley Global Institute pada tahun 2016 menunjukkan tahun 2030 indonesia memiliki kebutuhan tenaga kerja terampil sebanyak 113 juta orang, sementara tenaga terampil indonesia baru berjumlah 57 juta orang.

Salah satu kekuatan perekonomian Jerman selama ini ada di industri atau usaha ukuran kecil dan menengah yang kuat dengan ditopang ketersediaan tenaga kerja terampil dalam jumlah dan kualitas yang cukup merata dan terstandarisasi di seluruh Jerman. Nah, hal ini didukung juga oleh sistem vokasi yang diimplementasikan secara nasional. Dengan segitu banyaknya kebutuhan akan tenaga kerja terampil, jumlah usia produktif dan tenaga kerja terampil yang tersedia. Wajaaar pemerintah mengejar kualitas dan kuantitas dari pendidikan vokasi di Indonesia.

FYI, syarat kelulusan MICE PNJ itu pernah mengikuti seminar nasional dan juga tersertifikasi jadi ini bener banget. Dan bukan cuman MICE PNJ setau gue prodi lain di PNJ juga harus bersertifikasi gitu lulusannya. Dan sertifikasi umum itu mahalun sedangkan biasanya MICE PNJ dapet slot untuk sertifikasi for free dari lembaga sertifikasi nasional, WOW? yea... superb.

oh ya terus apa kalo jadi masuk MICE PNJ kita bakal jadi karyawan seumur hidup? Nope.

Kita nggak hanya diajarkan untuk jadi karyawan kompeten dan pimpinan yang kompeten untuk suatu project tapi kita juga diajarkan untuk jadi pebisnis... Tugas akhir kita, mungkin beberapa mikirnya skripsi tapi sebenernya tugas akhir MICE itu Business Plan.

Business Plan itu penting banget, kalo kalian mo tau bisa searching aja apa itu dan apa yang bikin dia penting wkwk karena disini gue gak lagi bahas soal itu.

Kita pun liburnya ga sepanjang universitas, paling sekitar 1 bulan atau kurang. Tapi gue memaknai hal ini secara positif, karena kalo kelamaan liburnya gue takut bosen dan ke distract dengan kegiatan gue saat libur.

Trus di PNJ ada yang namanya Jurusan dan Program studi.. kalo Jurusan itu kaya Fakultasnya Prodi kaya Jurusannya kalo di Universitas kita2 gitu. MICE sendiri ada di Jurusan Administrasi niaga bersama dua program studi lainnya yaitu Administrasi Bisnis (D3) dan Administrasi Bisnis Terapan (D4).

Nah sekarang ayo masuk ke MICE,

Awal masuk MICE, temen2 gue berprasangka buruk ke gue WKWK. Kata mereka gue masuk MICE demi jadi crew oppa2 korea. Sebenernya bisa aja, karena ada mata kuliah Impresariat dan temen gue juga ada yang pernah jadi crew buat konser korea. Tapi it is not as simple as becoming a crew for oppa.. really.

Jadi kalo masuk MICE itu kita ikut tes Tata Niaga yang isinya bahasa inggris, bahasa indonesia, ekonomi (kalo ga salah, apa akuntansi haha lupa pokokya cek website nya aja ya muhun maap itu udah 3 tahunan yang lalu). Trus juga ada tes wawancara, yang rumor nya pake bahasa inggris. Tapi  itu tergantung amal ibadah sih, soalnya dosen yang nge wawancara gak semuanya pake bahasa inggris full. Kalo gue waktu itu wawancara nya sama tiga orang ibu2 dosen dan diminta untuk bahasa inggris pas perkenalan ajaa sisanya bahasa indonesia. Pertanyaannya ttg diri kita yang pasti, trus pengetahuan awal kita soal event dan event yang pernah kita buat atau kita ikutin.

Singkat cerita gue diterima di MICE PNJ lewat UMPN 2 tahun 2015 dan karena gue gelombang terakhir jadi gue gak ikut ke Rindam Jaya tapi gue ikut Sosialisasi jurusan. Jadi kalo di PNJ itu kita bakal ikut yg namanya PKKP kaya OSPEK gitu, dan gausah takut karena sama sekali ga serem karena PKKP PNJ yang megang dosen, paling dikencengin dikit tapi ga galak. Di PKKP itu kita ada yang beberapa hari di kampus dan sisanya di Rindam Jaya, di kampus, kita ikut PKKP yang isinya materi dari dosen, trus ada pentas juga dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), MPM (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa),  UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) dan  BO (Badan Otonom). Trus ada sosialisasi jurusan juga nah kalo yang ini yang megang kakak2 mahasiswa tapi dengan penjagaan ketat dari dosen :'). Plusnya ya gaada bullying, belive me, kurangnya.. jadi kurang ngerti kehidupan di jurusan karena cuman beberapa jam aja dan jadi ga dapet kesempatan lebih buat kenal sama yang sejurusan, seprodi atau kenalan sama kakak2nya lebih jauh.


Dan minggu besok nya setelah PKKP kita masuk, dengan wajah deqil... mantap.


Pas awal masuk MICE yaa kita kenalan yang pasti, MICE itu ada dua kelas.. A dan B tapi gatau ya kalo kedepannya jadi ada C ato sampe Z mungkin. Trus kita dikenalin soal industri MICE itu gimana, MICE yang kita pelajari itu Bisnis MICE yaa jadi kita belajar ttg ngebuat bisnis MICE kita sendiri dan mata kuliahnya variatif dan seru, yaa lumayan beberapa.

Di MICE PNJ itu kita bakal dikasih project disetiap tingkat, tapi ya bertahap.. gak langsung megang event ratusan juta. Tingkat satu kita megang Creative Show jadi kaya pentas gitu, tapi ini gak kaya pentas SMA wkwk karena kita harus se niat itu sama penampilan ini. Nanti kita bakal tampil didepan dosen dan alumni dan senior2 pas Meet and Greet yang pasti beliau2 ini punya ekspektasi super tinggi ke kita ade2 nya yang baru join. Dan emang selama dua tahun gue ngeliat Creative Show emang selalu se niat itu, kalo ga niat mending pulang aja dah wkwk.

Source : Dokumentasi Meet n Greet MICE Screenplay 

Trus di tingkat dua kita megang dua event, Meet and Greet dan Kuliah Umum. Dua event diwaktu yang sama dengan orang-orang yang sama isinya wkwk, karena anak MICE itu mayoritas anak event jadi rasanya kaya semuanya kepala jadi wajar kalo emang agak berselisih paham tapi emang harusnya gituu sih biar ada variasi buat ngasih pendapat buat eventnya juga. Megang kuliah umum MICE juga bukan perkara mudah karena dosen MICE PNJ ini banyak yang terhubung secara langsung dengan industri MICE jadi link2 narasumbernya bener2 selancar ituuu tapi masalahnya dosen-dosen MICE juga orang2nya detail dan beberapa perfeksionis.

Ditingkat ketiga kita menghadapi projek luar biasa, kita ditantang untuk meng-create event pameran kita sendiri dan ikut bidding untuk bikin conference. Buat pameran kita bakal bidding per kelompok, bid tu artinya penawaran, jadi kita bakal menawarkan konsep acara secara detail sampai ke manajemen proyeknya, ke keuangannya dan perencanaan lainnya selayaknya kita menyelenggarakan event. Tapi kita bukan satu2nya penawar karena ada kelompok lain juga yang bikin konsep dan penawaran, jurinya? dosen dan industriiiii... brrrrr.....

 Untuk conference sampai diangkatan 2013 itu conferencenya gabung di pameran tapi pas udah msuk angkatan 2014 udah dipisah. jadi conference ada biddingnya sendiri dan biddingnya ini ada steering committee nya. Pas angkatan 2014 eventnya INA MICE (bisa di search aja ini event apa untuk lebih lengkapnya) dan buat angkatan gue itu kedapetan Seminar Nasional Riset Terapan Administrasi Bisnis dan MICE se Indonesia.

Rasanya bikin pameran? WAH

Source : Dokumentasi Event Coffeein Town


Waktu itu pameran yang angkatan gue bikin tentang kopi. Dan kita sebagai penyelenggara bener2 turun langsung ke industri kopi dari mulai orang2 pemerintahan sampai ke coffee shop dan bahkan ke petani juga. Loh loh kenapa jadi ke industri kopinya juga?kan kita ngelola eventnya?. yaiyaaaa soalnyakan pasar kita ituu, kita harus tau dong apa yang industri itu butuhkan dan harus kenal juga sama orang2 penting di industrinya. Kita bener2 melakukan segala cara yang masih masuk akal dan insyaAllah baikk buat mewujudkan pameran kopi itu. Super capek dan jadi beban pikiran selama mungkin 4 -6 bulan gue lupa itungan lama durasi persiapannya. Tapi hasil nya bener-bener ngebuat seneng dan walaupun masih ada kekurangan tapi gue merasa itu pembelajaran yang sangat berkesan dan akan bermanfaat buat gue ke depannya. Karena dari mulai cari uang, milih vendor, menawarkan ke exhibitor, menawarkan kerja sama ke sponsor dan media partner, publikasi, tiket, pengelolaan logistik, konsumsi, program dan literally semuuaaaa nya kita bener2 urus sendiri.

Nah kalo dosen? perannya besar juga karena banyak hal terutama yang vital kita diskusikan sama dosen. Karena dosen2nya udah berpengalaman di industri event jadi kita benar2 merasa terbantu.

Kalo conference?

ini juga persiapannya parah wkwk kita nge arrage dua acara besar di waktu yang bersamaan jadi wajar dong at some point it was tiring. Tapi karena kita punya timeline dan belajar mengatur waktu juga se angkatan jadi wow.. it works walaupun pastinya keteteran.

Di semester 6 juga cukup parah wkwk karena ada event incentive dan Studek juga yang mungkin gue gak jelasin detail tapi kedua event ini panitia juga dari anak2 angkatan.

Source : Dokumentasi Insentif Travel Ichi Go Ichi E


Sebenernya kalo belajar MICE tu kita belajar jadi orang yang bisa banyak hal. Apa di MICE engga ada itungan? ada. Kita belajar akuntansi, managemen keuangan dan bussiness plan yang isinya ada angkanya. trus juga kita belajar managemen resiko yang pake itungan juga, kita pake managemen proyek yang bikin2 Critical Path Method dan itu juga pake itungan. Tapi emang itungannya gak serumit itu asal kita merhatiin, guys kita kan Bisnis jadi gabisa buta2 banget lah ya soal hitungan? walaupun gue juga masih keteteran ngikutin matkul hitung2an tapi i have to say that i'm lucky enough karena temen gue ada yang SMK nya akuntansi dan mereka a very helpful hand buat angkatan gue kalo soal itungan hehe... gausah takut, kaya kuliah ga punya temen aja takut itungan, temen buat belajar ya.. kalo buat nyontek hmmm itu terserah lu wkwk...

Aku takut, bahasa inggris anak MICE jago...

Well, ya emang jago HAHAHA. nggak deng... Karena ga semua temen2 gue bisa berbahasa inggris lancar tapi mereka mengerti dan beberapa berusaha mengerti wkwk. Karena dosen kita ada yang seneng ngajar campur pake bahasa inggris indonesia, bahan kuliahnya juga pake jurnal bahasa inggris, trus dosen mata kuliah bahasa inggris kita wow.. you have to meet her in person.

Anak2 MICE cantik.. anak orkay.. 

Well, i gotta say kalo anak MICE memang cantik wkwk.. ada yang naturally cantik dan ada yang pinter dandan.. ada juga yang pinter memantaskan diri dan kebanyakan percaya diri. Confidence bring the beauty inside you, trust me! :)

Dan soal orkay... relatif sih. Ada juga ko yang perekonomiannya biasa malah cenderung kebawaaah. Tapi pinter2 kita ajaa kaya ikutlah daftar2 beasiswa yang ada dikampus, trus juga minimalisir keperluan yang gak terlalu penting dan ikut event2 yang biasanya kita bakal ditawarin sama kampus, alumni dan senior2 atau sebenernya kita bisa juga nyari event2 sendiri.

Dunia anak MICE? 

Waktu gue masuk MICE, kakak ROHIS gue bilang hati2 sama pergaulan dan lingkungannya. Gue tidak paham, sampai gue merasakannya dan gue tidak memungkiri hal itu. BUT HEY, kita punya pilihan iya gak? if you are strong enough on your desicions you will not let the other's way of living affect you in every way. Kita respect sama apapun pilihan hidup orang lain, tapi kalo itu bukan pilihan lo ya it's okay. Gue gak pernah merasa dijauhi karena gue tidak mengikuti pilihan temen2 gue dan gitu juga sebaliknya, gue tidak menjauhi temen2 gue karena perbedaan pilihan. You are your own driver in this life, make a desicion!

Cuman emang ada beberapa hal yang gabisa dipungkiri, kaya pulang malem... pulang pagi... gapulang wkwk

Begadang...

Keluar uang pribadi...

dan hal yang gak menyenangkan lainnya...

But hey everyone.. 

Gue belum pernah nemu mahasiswa yang tidak mengalami rintangan dalam masa kuliah walaupun mereka suka sama pendidikan atau studi mereka sekarang. it's natural thing ketika kita ngerasa bosen, lost atau gak nyaman.

Gue menyadari MICE itu jalan dan anugerah dari Tuhan buat gue setelah gue melakukan proses pencarian. Karena gue termasuk anak yang yakin kalo apapun yang terjadi itu pasti ada maksudnya. Pernah denger gak, kalo pintu yang lo ketuk itu bukan menuju jalan untuk lo si pintu ini gaakan kebuka. Tapi pintu MICE terbuka buat gue, so gue berusaha mencari jawaban kenapa pintu ini yang kebuka dari sekian pintu yang gue ketuk dengan ganas wkwk.

Dengan niat kalian baca artikel ini aja gue yakin kalian lagi memastikan apa yang bakal kalian jalani, so it's good :) you'll do great.

"Orang yang tersesat itu bukan orang yang gatau mau kemana, tapi orang yang enggak tau sedang berada dimana" -Limitless Campus 

Sekian cerita gue soal Program Studi MICE yang masih gue jalani, saat gue menulis artikel ini gue lagi disemester 6 akhir mau ke 7 jadi gue belum bisa cerita soal Job Training Life atau tugas akhir life secara mendetail. Mungkin suatu hari nanti haha...

Kalo gue tertarik untuk bahas kegiatan gue diluar MICE, alias di kampus PNJ ikut organisasi, lomba, kegiatan diluar kampus dan lainnya.. mungkin gue akan tulis suatu hari nanti

For now, let me hear your questions ttg MICE.. get in touch with me di kolom komentar :) i'll answer you as soon as possible! You can follow me on instagram jugaa @rana_mustika.. atau kirim email ranamustika21@gmail.com kalo mo curhat panjang wkwk.. gue seneng kalo bisa bantu banyak!

Cheers!





Jumat, 04 Mei 2018

My Bus Stop #1


                Aku menulis ini disebuah kafe di toko buku, sendiri diantara dua bangku kosong disamping dan dihadapanku. Akhir-akhir ini aku berfikir banyak tentang diriku, seperti kebanyakan anak muda lainnya. Masa muda yang begitu menjanjikan ketidak pastian, sepanjang jalan yang berlubang dan sesekali jalan itu akan terhampar seolah tanpa celah namun sayangnya ia bercabang dan saat itu aku harus memilih.

                Aku menyukai rasa dingin yang menyelimutiku, aku menyukai suara air hujan yang bertabrakan dengan atap. Aku menyukai perasaan menuruni bukit dengan motorku, menyentuh permukaan air dengan jemariku. Seperti saat itu di sebuah curug kecil, aku menatap langit dari sebuah batu besar sembari berbaring, rasanya aku bebas. Sebuah dunia yang orang-orang dewasa ciptakan terkadang membuatku membenci diriku sendiri karena tidak bisa memenuhi ekspektasi mereka.

                Hari ini aku berjalan dilorong SMAku, sembari mengenang masa putih abu-abu yang masih terasa jelas di pelupuk mataku “kau tau tidak? Dia sudah pergi ke eropa untuk menampilkan hobinya?”, “kau ingat dia? Yang dahulu terlihat begitu pendiam, sekarang dia berubah”, “wah takdir luar biasa, rasanya aku bisa merasakan bulu kudukku berdiri”. Aku mengingat diriku berjalan di lorong itu, saat pemilihan ketua OSIS. Rasanya pandangan orang-orang menghujam jauh ke dalam diriku, saat itu aku bisa melihat banyak poster dukungan tapi tidak ada poster dukungan padaku. Lalu aku membuat sebuah tulisan dan berusaha membagikannya untuk dijadikan pin, orang-orang mulai menggunakan pin itu, sahabatku juga membagikan itu dihalaman facebooknya. Aku begitu bahagia, karena meski pin itu dariku, aku tau mereka dengan tulus mendukungku.

Rasanya baru kemarin, aku berjalan dengan salah satu calon ketua OSIS dan tiba-tiba kami mendengar namaku disebut sebagai ketua terpilih.

Setiap hari rasanya seperti memasuki lembar kesibukan lainnya, semua yang ku kejar hari ini akan berlalu disatu titik. Secara tulus aku mengatakan ini, tapi konsep yang berbeda selalu orang-orang buat tentangku. Pembicaraan-pembicaraan yang seolah mereka sembunyikan, tapi kata-kata itu tidak pernah benar-benar hilang dan suatu hari itu muncul dan aku mendengarnya, percayalah.

Aku teringat saat itu aku duduk dikelas 12, “Eh eh liat Rana gak?”, aku bermaksud menjahili laki-laki ini saat aku mendengar ia mencariku. Jadi aku bersembunyi dibalik pintu, “Rana yang mana?”, saat itu ada dua Rana di angkatanku. “Rana yang cantik lah, bukan yang satu lagi”... “Oh Rana di sana”, saat itu ia pergi kearah lorong IPS dan aku terdiam dibalik pintu. Terjebak dengan konsep aneh tentang kecantikan itu sendiri. Rasanya semua perasaanku bercampur aduk, namun seiring berjalannya waktu, aku semakin tidak peduli.

Setiap sebuah hari berakhir, aku akan terdiam di motorku. Memperhatikan jalanan malam dan enggan menengok ke spion. Bukannya aku takut ada apa-apa tapi aku tidak menyukai  perasaan seperti orang dibelakangku akan melakukan sesuatu yang jahat padaku jadi aku terburu-buru mengendarai motorku. Aku selalu suka perjalanan jauh dengan motor, jika kau menggandeng tanganku, mungkin kau fikir tanganku kasar karena pekerjaan rumah tapi sebenarnya mereka kasar karena aku sering sekali berjalan jauh dengan motorku. Melalui perjalanan aku bisa banyak berbicara dengan diriku, tentang ketidak puasanku, tentang rasa lelah yang menyergapku secara emosi, tentang betapa mendebarkan pertemuan dengannya hari ini, tentang hatiku yang berbunga-bunga, tentang ketakutan, tentang perasaanku dan yang paling menyenangkan, karena aku bisa berfikir tentang diriku.

Pernahkah kau mendengar? Tidak ada perubahan, itu lebih menakutkan dari perubahan. Aku menolak diriku berkata “aku memang orangnya seperti ini” karena aku fikir ketika aku berkata seperti itu, aku sedang menolak masukan untuk menjadi lebih baik lagi. Aku menyukai pembicaraan yang dalam dan kepedulian, aku mengingat ketika seseorang berusaha menghiburku ditengah perasaanku yang gundah dan air mataku yang tidak bisa ku hentikan. Saat itu aku merasakan ketulusan yang tidak pernah ku rasakan, ia memberikanku sebuah pemahaman dan memang itu tidak membuat keadaan jadi lebih baik tapi bagiku, ia membuatku tersenyum.

Setiap orang memiliki luka dan pertanyaan yang besar tentang dirinya dan kehidupan yang ia jalani. Jika hari ini hari terakhirku, maka seperti apa aku akan dikenang dan sebagai apa aku ingin dibicarakan. Hari-hari begitu gila menuntut kita untuk menjadi konsep sempurna dihadapan manusia, aku merasa terjerembab dalam konsep perencanaan manusia. Seperti lulus kuliah, bekerja, menikah, punya anak kemudian permintaan manusia terhadap ku akan terus bertambah. Lalu aku terjerembab dalam pemikiran aku tidak bisa melakukan lebih dari itu, aku seperti membuat batas untuk diriku sendiri.

Tempat dimana aku berada hari ini menawarkan kebahagiaan dan kesenangan yang luar biasa. Namun tempat ini menyimpan begitu banyak cerita pahit, kenyataan yang tidak bisa diterima, rahasia yang tak ingin kau dengarkan. Aku mencoba sedikit demi sedikit memahami bahwa setiap orang hidup dengan luka yang tak bisa ia jabarkan. Namun mereka tetap hidup dengan pedang yang menembus dirinya, sesekali luka itu akan teringat dan terasa sakit. Mereka tetap bekerja berusaha menghiraukan sakitnya luka itu.

 Aku yang hari ini adalah penolakan dari diriku, seperti aku menolak tidak maju ke depan untuk tampil karena jika aku menolak tampil maka aku seperti sedang menolak kesempatan untuk didengar. Aku menolak untuk drop out dari program studi ku, aku menolak untuk menyerah, aku menolak banyak hal.

Hujan ini rasanya belum akan berhenti karena aku masih melihat kilatan cahaya di kaca. Dalam kesendirian ini aku sedang berbicara padamu, kita masih terlalu muda untuk berfikir bagaimana rasanya menjadi tua. Tapi jika aku boleh jujur, aku selalu memikirkan itu. Suatu hari nanti cerita antara kau dan aku akan menjadi kenangan yang bisa ku ceritakan pada anakku, cucuku. Dan jika saat itu tiba, akan seperti apa aku?. Aku pernah bilang aku ingin dimakamkan dimakan pahlawan, bukan karena aku ingin diakui tapi karena aku ingin hidup sekeras itu. Aku sangat keras pada diriku sendiri.

Aku pernah ada diantara mereka yang antara ada dan tiada di tengah keramaian, aku tidak pernah benar-benar memahami mereka tapi sejujurnya aku merindukan mereka. Kau tidak akan memahami itu, setiap orang memiliki alasan yang berbeda dan bukan hak kita berkata kehidupan mereka buruk dan pilihan mereka buruk. Berhentilah menjadi Tuhan.

Ketika mereka berkata, kita harus melupakan diri kita yang dulu. Aku fikir itu bukan hal yang bijaksana. Diri kita yang sangat tidak mampu, rapuh, penuh kekurangan dan diri kita yang mengecewakan itu adalah semua yang membentuk kita menjadi hari ini. Semua yang terjadi tidak bisa kita salahkan, bentuk-bentuk kekecewaan itu seharusnya dikenang sebagai pelajaran dan bagian yang berharga dalam hidup kita. Karena jika kita tidak pernah bersedih, tidak pernah kecewa dan merasa diri kita kurang. Kita tidak akan pernah belajar bukan?

Aku mencintai diriku dan membenci diriku. Sepertinya itu semua datang dengan natural, terkadang kau terheran-heran mengapa bisa mengulang kebodohan yang sama. Mengapa kau tidak bisa berbuat lebih, kenapa kau tidak bisa merubah dirimu. Lalu orang-orang mulai berbicara “dari dulu memang dia seperti itu”, seolah tidak memberikan kesempatan untuk kehadiran dirimu yang baru. Aku akan menjelaskannya perlahan, tidak ada yang lebih berhak untuk dicintai selain dirimu, kau menyimpan rahasiamu sendiri yang mereka tidak pernah mengetahui itu semua. Tapi kau berhak untuk jadi lebih baik dan hidup sebagai orang yang lebih dari hari ini.

Keinginan terbesarku, memberikan dampak besar bagi kehidupan orang lain dan meninggalkan nama “Rana” menjadi sebuah nama yang beruntung. Jika bisa aku melihat kedalam diriku disaat aku memutuskan hal-hal besar yang terdengar tidak mungkin. Aku akan benar-benar memeluknya, kau telah mengambil keputusan yang baik. Meski terkadang aku tidak menyukaimu, meski aku sering memarahimu dan kecewa padamu. Kau membuktikan padaku, kau belajar dan mengingat itu semua dengan baik.

Jadi diakhir hari ini,
                Tepuklah pundakmu,
                                Dan ucapkan hal-hal baik pada dirimu.

Kenapa kau masih begitu ceroboh?
                Karena kita masih memiliki ruang-ruang kosong untuk dipelajari.

Kenapa aku tidak sesukses orang-orang seusiaku?
Karena perbedaan waktu dalam kesuksesan tidak mendefinisikan kesuksesan itu sendiri. Seperti perbedaan waktu new york dan jakarta tidak mendefinisikan kesuksesan keduanya. Mereka memiliki timing dan cerita yang berbeda.

                Kenapa ini harus terjadi?
                                Karena kau tidak bisa menghindarinya, kau hanya bisa mempelajarinya.

        Tulisan ini
                     bukan keluhan, 
                                                Tapi ku tulia karena aku semakin sering melihat orang terluka karena                                                      dirinya sendiri.

                Dirimu bukan satu-satunya, berhentilah mengeluh dan mengharapkan orang lain untuk membangun kebahagiaan untuk dirimu. Berhentilah mencari seseorang hanya karena kita tidak tahan dengan kesendirian. Berhentilah membenci dirimu, berhentilah menjadi Tuhan untuk kehidupan orang lain. Sesulit apapun, ini akan berakhir dan kau akan tetap hidup selama masih ada kesempatan. Jangan membatasi dirimu dengan dirimu sendiri dan persepsi orang lain. Jangan meletakkan kebahagiaan di tangan siapapun, jangan kehilangan dirimu. Mereka yang mencintaimu, bersedia tumbuh bersamamu.

Senin, 22 Januari 2018

K-Popers dan Hijrah

Judulnya agak aneh ya wkwk... ampun-ampun.

Jadi gini, akhir2 ini gue lagi banyak berfikir tentang betapa sukanya gue dengan BTS dan keputusan gue untuk mempelajari agama dengan lebih baik lagi. Gue ngeliat salah satu video dari Wirda mansur yang bicara tentang boleh gak sih suka sama Kpop dari pandangan agama? judulnya gue lupa tapi kalian bisa cari di youtube dan insya Allah pasti ada.

Menyadari bahwa gue sangat menyukai BTS, dan menyadari kalau dunia ini sesuatu yang fana dan gak selama nya gue akan hidup iya kan?. Apa yang gue tulis ini benar-benar dari pengamatan gue yaa. so kalo kalian punya pendapat yang berbeda, please kindly left me a comment and we can discuss it all.

Gue pribadi kenapa suka kpop karena gue suka kerja kerasnya mereka, gue suka karya nya, gue suka how they build their image seriously.. okay, gue seserius itu soal korea haha. Bahkan gue sampai berada dalam diskusi hangat waktu mata kuliah seni, karena mendiskusikan tentang harus ada nggak sih kementerian seni dan budaya di indonesia seperti Korea Selatan. Gue termasuk yang mendukung karena gue fikir indonesia punya kekayaan seni budaya yang sebenernya kaya banget  yaaa, cuman harus lebih di seriusin aja pengelolaannya, even if sekarang mulai terlihat geliat-geliat seni di indonesia semakin meningkat, GOOD JOB PEOPLE!

Gue banyak belajar dari artis korea, BTS, gue orang dengan background yang yah kalau background mentahnya mah orang biasa ya. Kalo di korea ibaratnya gue gak masuk top 3 agencies (SM, YG, JYP). Gue banyak berkaca dari bangtan, gue ini anak yang merangkak dari bawah lah istilahnya gue mah tidak punya power. A kind of person who have to work harder than anyone, but still got all the weird stares and yup. Translatenya, gue orang yang harus bekerja keras dua kali lebih keras dari yang lain, tapi tetep aja diliat aneh dan lain-lain lah.

Menurut gue, apa yang bangtan lalui bener-bener jadi inspirasi dan semangat tersendiri, mereka bener-bener melalui hal-hal yang berat dan bekerja lebih keras. Dan apa yang mereka dapatkan hari ini menurut gue memang pantas mereka dapatkan. Gue pernah ikut fan meeting mereka, sampe hi-touch event nya juga ikut. I earn the money, in a hard way wkwk tapi mudah-mudahan halal kok.

Well ketika ketemu mereka, perasaan gue yang pertama adalah.. mungkin ini akan jadi pertemuan pertama dan terakhir, karena gue gak yakin bisa mengumpulkan uang lagi untuk ketemu mereka. Tapi hal yang membuat gue termotivasi adalah, gue bisa kok ketemu lagi dengan mereka, dengan jalan jadi orang yang sepadan bahkan lebih hebat dari mereka. That way, gue bisa bertemu dengan mereka, bangtan seneng ketemu fans kaya gue dan begitu pun sebaliknya wkwk oh bukan gue seneng fans gue bangtan yaa tapi gue seneng ketemu bangtan lagi.

Dan sejak fan meet itu setiap kali gue bakal menyerah, gue akan inget kalau gue harus bisa jadi lebih baik dari bangtan haha parameter gue.

Gue bukan tipe anak yang pantas memberikan label salah atas apa yang orang lain lakukan. Sampai sekarang pun gue masih suka bangtan, explore IG gue masih banyak kpopnya.

Yang perlu jadi catatan buat gue pribadi, gue boleh menyukai boy group atau girl group manapun. Gue tidak mendewakan mereka karena jelas mereka sesuatu yang sifatnya duniawi, sementara dan fana sama kaya gue. Tapi kerja kerasnya, karyanya yaa apa salahnya sih suka sama itu semua selama nggak berlebihan.

Hijrah sekarang lagi jadi trend dikalangan anak muda, iya gak sih?. Gue pernah jadi moderator suatu acara, disitu yang jadi narasumber Salma Fina Sunan, atau mungkin yang lebih kalian kenal sebagai alma yang nikah dengan hafidz muda Taqy. Disamping semua kontroversi dan lain-lain yang menyangkut urusan pribadi alma, gue fikir keputusan alma untuk hijrah itu hal yang hebat.

Hijrah itu butuh proses, nikmati setiap perubahan yang terjadi dan kita inginkan dalam hidup kita. Toh sesuatu yang berproses akhirnya akan terasa indah dan terasa jauh lebih berharga. Ketika baru hijrah pengen mutusin buru-buru ini itu, sejujurnya gue sendiri ngerem diri. Gue ngelakuin hal-hal yang ingin gue lakuin untuk meningkatkan ruhiyah gue pelan-pelan tapi regulary gue lakuin. Hal kecil apapun yang menurut gue harus dijadikan kebiasaan baik, ya gue lakuin. Buat menghilangkan rasa ingin dilihat orang, gue melakukan banyak hal diam2.. artinya gak sibuk pamer sana sini kalo gue ibadahnya ngapain aja.

Gue pernah nanya pertanyaan yang aneh ke ade tingkat gue dikampus "kapan lo mutusin buat hijrah?". dan dia jawab "hmmm.. entah, gue kayanya sekarang juga masih hijrah" wkwk iya juga ya. Kalau ada yang bilang, ya pantes gue rada islami karena dari SD sampe SMP gue di sekolah Islam Terpadu, can i say "NO" ? . pendidikan dasar emang membantu gue mendapatkan sudut pandang keislaman, ibarat nya kalo make up itu kaya dasar bedak lah wkwk pengibaratan gue agak gak membantu ya?. Jadi gini, kita dikasih kemampuan untuk berfikir, gue nggak mengikuti apa yang orang tua gue atau orang-orang disekitar gue fikirkan 100%, gue berusaha mencari rasionalisasi dari itu semua, dan lewat proses berfikir gue memutuskan banyak hal dalam hidup gue dan nggak jarang hal ini bertentangan dengan orang-orang disekitar gue juga.

Ketika ada dorongan sedikit apapun untuk belajar tentang islam dengan lebih baik, ada sedikit ketakutan akan kehidupan setelah kehidupan dunia ini, gue sempet yang mikir haduh tapi gue masih ini itu dan lain-lain. Tapi gue juga mikir, kalo ini juga bisikan setan =_=, nanti dipanggil "ummi" nanti dikira sok alim, nanti gue gabisa hi-touch event lagi ahaha, banyak deh.

Percaya gak sih, kalau kita mendekat perlahan.. Allah itu jauh lebih cepat mendekat sama kita? Gausah takut gabisa nonton korea lagi dll, kesadaran kita akan terbangun secara perlahan. Hati-hati jangan2 itu bisikan syaitan yang gak mau kita mendekat sama Tuhan kita.

Guys, dari pada masih nyantol di hape... liatin foto oppa.. dan berharap dari foto itu dia bakal keluar dan jadi oppa dihadapan kita. Kenapa kita gak berusaha buat jadi orang yang lebih hebat dari, raih cita-cita yang tinggi, deketin yang maha Kuasa yang punya andil dalam hidup kita. Dan sadari kalau apa yang ada di dunia ini termasuk diri kita adalah hal yang akan musnah. Bismillah, semoga hijrahnya kita bisa jadi berkah buat orang-orang disekitar kita.. dan bisa jadi berkah buat oppa juga? wkwk no offence tho..

Dan yang paling penting, jadikan kritik2 orang2 disekitar itu sebagai masukan, kalau kritiknya menjatuhkan, yaa diemin ajaaa.. biasanya yang mengkritik kaya gitu adanya dibelakang kita so stay cool. Banyak dateng ke kajian yang ringan-ringan dulu aja, semoga yang ringan ini bisa membawa kita ke pembahasan yang lebih dalam soal agama dan kehidupan kita. Selamat berproses readers :) baca tulisan aku aja sebenarnya bisa jadi awal  untuk beberapa orang, selalu ada saat pertama, selalu ada pengalaman pertama. Dinikmatin aja, kalo buru-buru nanti kesandung kan bahaya.

dan buat ARMYs wkwkw... jangan menyerah yaa sama impian kalian, jangan menyerah juga dalam memperbaiki diri, BTS mungkin gak akan bertahan sampai hari ini kalau mereka menyerah disatu titik dimasa lalu, iya kan?


Wallahu A'lam :)


Dari Rana yang masih berproses sampai detik ini, 

Life After Collage #1 : Rasanya kerja 6 tahun

Hai! lamaa juga gak nulis.  Aku lagi balik ke sawangan dan hujan super lebat, jadi gue neduh dulu di salah satu coffee shop yang mungkin 15 ...